Apakah kamu adalah seorang wirausaha muda yang baru saja memulai bisnis? Ingin tahu bagaimana cara memasarkan produk yang efektif, namun masih bingung akan memulai dari mana? Tenang saja, kamu dapat menerapkan marketing funnel dalam bisnismu.

Marketing funnel merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan tahapan perjalanan yang dilalui oleh pembeli. Tahapan perjalanan ini dimulai dari pembeli pertama kali mengetahui adanya produk, sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Seorang penjual harus memetakan tahapan perjalanan pembelinya, agar dapat menentukan strategi yang paling sesuai untuk meyakinkan pembeli dan menjadi converts. Converts adalah sebuah istilah bagi para pembeli yang berhasil diyakinkan untuk membeli suatu produk.

Perjalanan pembeli atau yang biasa disebut customer journey digambarkan secara jelas dalam model AIDA. Model AIDA adalah konsep yang dicetuskan oleh seorang advokat pemasaran dari Amerika Serikat, yaitu Elias St. Elmo Lewis di tahun 1898. Model ini terdiri dari 4 buah tahapan, yaitu awareness, interest, desire, dan action

Untuk memahami penerapannya, mari berasumsi bahwa kamu adalah seorang wirausaha di bidang bakery yang menggunakan Instagram sebagai media untuk promosi. Berikut adalah penerapan model AIDA dalam bisnis kamu.

Penggunaan sosial media sebagai media promosi produk

  • Awareness

Saat calon pembeli kamu pertama kali mengetahui produk roti yang kamu tawarkan, maka calon pembeli ini ada di tahap awareness. Calon pembeli bisa jadi mengetahui roti-roti yang kamu buat dari explore Instagram, rekomendasi dari orang lain, hasil pencarian di Google, dan lain-lain.

  • Interest

Beberapa calon pembeli kemungkinan sudah mencari tahu produk roti melalui katalog dan foto yang kamu unggah di Instagram. Kamu harus menyediakan konten yang relevan agar calon pembeli memiliki informasi yang lebih lengkap tentang produk bakery kamu.

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah: (1) mengunggah Instagram story secara rutin, (2) meningkatkan engagement sosial media, (3) mengunggah foto-foto varian rasa dan bentuk roti lainnya, dan lain-lain.

Namun perlu dipahami bahwa calon pembeli yang masih di tahap interest bukan berarti sudah memiliki keinginan (desire) yang kuat untuk membeli.

Pengunggahan konten selling di sosial media

  • Desire

Kamu harus bisa meyakinkan calon pembeli bahwa roti yang kamu jual memang layak dan worth it untuk dibeli. Calon pembeli yang sudah tertarik biasanya akan memberikan pertanyaan, dan kamu harus dapat menjawab seluruh rasa ingin tahu mereka.

Kamu bisa memberikan informasi tentang harga, varian, rasa, potongan harga, metode pengiriman, cara pembelian, dan lain-lain. Selain itu, kamu juga perlu meyakinkan mereka bahwa mereka akan merasa puas dengan roti yang kamu buat.

  • Action

Jika kamu berhasil mengubah calon pembeli menjadi converts dan melakukan pembelian, maka pembeli masuk ke tahap akhir yaitu action. Pembeli yang merasa puas karena permintaannya terpenuhi kemungkinan besar akan menjadi active customers yang melakukan pembelian berulang. 

Penjelasan di atas adalah contoh penerapan model AIDA sebagai marketing funnel dalam sebuah bisnis. Kamu dapat menerapkan model ini di berbagai macam bidang bisnis, mulai dari apparel, kuliner, teknologi, tools, dan lain-lain.

Apakah kamu tertarik dengan topik-topik yang berkaitan dengan marketing? Jika iya, kamu bisa mengikuti Impact Circle 6.0! Impact Circle adalah sebuah event yang diadakan oleh AIESEC in Unpad dengan tujuan untuk meningkatkan awareness mengenai Sustainable Development Goals atau SDG ke-8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Impact Circle 6.0 sangat cocok untuk kamu yang memiliki minat di creative marketing dan copywriting. Tunggu apa lagi? Daftarkan dirimu melalui https://bit.ly/ImpactCircle2024RegistrationForm dan mulai jelajahi dunia pemasaran sekarang!