Malang, 8 Mei 2025 — Kepribadian introvert kerap dipersepsikan sebagai pribadi yang pemalu, pendiam, dan lebih suka untuk bekerja di bawah pimpinan. Banyak anak muda menggunakan alasan introvert untuk tidak mengambil kesempatan sebagai pemimpin, karena tidak percaya diri dan akan “kalah saing” dengan pemimpin yang extrovert. Faktanya, banyak tokoh dunia memimpin dengan kepribadian introvert dan mampu berperan besar pada perubahan bersejarah dunia.

Jadi, apakah seorang introvert dapat menjadi pemimpin yang baik? Atau sebenarnya, itu semua hanyalah omong kosong belaka? Yuk, cari tahu lebih lanjut!


Introvert & Extrovert

Isaac Newton, Figur Introvert di Balik Revolusi Ilmiah (Sumber: britannica.com)

Isaac Newton, figur dengan kepribadian introvert di balik revolusi ilmiah (Sumber: britannica.com)

Kepribadian seseorang dapat menentukan bagaimana individu tersebut berinteraksi dan bereaksi terhadap lingkungan sekitar, baik secara personal maupun profesional. Sebagai seorang pemimpin, tentunya kita akan bertemu dengan berbagai kepribadian pada sebuah tim. Tidak jarang, perbedaan karakter dalam tim dapat menimbulkan masalah, karena adanya kesalahpahaman dalam menyikapi sesuatu yang tidak sejalan dengan masing-masing karakter anggotanya. 

Kepribadian secara umum mampu diartikan bagaimana seseorang dapat menampilkan citra atau kesan diri terhadap orang lain. Tipe kepribadian introvert dan extrovert itu sifatnya netral, bukan hal yang baik atau buruk.

Menurut Schultz & Schultz (2017) dalam bukunya berjudul “Theories of Personality”, kepribadian bisa berubah pada situasi dan kondisi yang berbeda. Perbedaan jenis kelamin, etnis, dan budaya dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

Pemimpin dengan sifat extrovert lebih terlibat dengan stimulus dari luar dirinya. Mereka terbuka terhadap pengalaman baru, menarik perhatian, responsif, serta sering terhubung dari lingkungan di sekitarnya. Sedangkan, pemimpin dengan sifat introvert cenderung memfokuskan energi pada aktivitas dengan diri sendiri. Mereka biasanya perlu berpikir panjang sebelum berbicara, pendengar yang aktif, berorientasi pada detil, dan membuat hubungan yang mendalam.

Kepribadian dan kepemimpinan adalah dua konsep yang saling terkait. Kepribadian seseorang dapat mempengaruhi gaya kepemimpinannya, begitu pun sebaliknya. 

Introvert Tidak Punya Kelebihan?

Mark Zuckerberg, introvert yang memimpin revolusi digital (Sumber: nymag.com)

Mark Zuckerberg, introvert yang memimpin revolusi digital (Sumber: nymag.com)

Individu extrovert memiliki sifat sosial yang tinggi dan suka bekerja dengan orang lain, membentuk stigma sosial bahwa mereka akan menjadi pemimpin yang lebih berhasil dibandingkan seorang introvert. Hal ini sering kali membuat anak muda dengan kepribadian introvert semakin menutup diri dari peran pemimpin.

Padahal, orang dengan sifat introvert juga tidak kalah saing dan berpotensi menjadi pemimpin hebat, yang membawa timnya pada keberhasilan.

Pemimpin introvert yang menyukai keheningan cenderung tidak menyukai konflik dan akan fokus terhadap penyelesaian masalah. Selain itu, mereka lebih suka menganalisis hal secara mendalam dan menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan, dengan kata lain introvert merupakan individu yang terstruktur.

Adapun si introvert dalam sebuah kepemimpinan, cenderung lebih banyak mendengarkan dan memahami kebutuhan serta pandangan anggota tim. Mereka juga tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, karena memilih untuk menganalisis berbagai opsi terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk keseluruhan anggota tim.

Contohnya adalah Bill Gates, pendiri Microsoft. Ia dikenal pendiam dan suka menyendiri untuk berpikir dan membaca. Tapi lewat kepribadian itulah dia berhasil membangun perusahaan teknologi terbesar di dunia. Bill Gates membuktikan bahwa introvert juga bisa memimpin dengan gaya yang otentik.

Sifat tenang yang mereka miliki akan membantu mereka untuk menghadapi situasi yang penuh tekanan, dengan tetap menjaga stabilitas tim dan memberikan solusi yang terarah. Empati tinggi yang mereka miliki juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan suportif, sehingga keseluruhan tim merasa dihargai.

Meski sering kali dipandang sebelah mata, seorang introvert memiliki kemampuan kepemimpinan yang membawa dampak positif bagi sebuah tim.

Kepemimpinan tidak memandang sifat kepribadian. Setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengasah kemampuan kepribadiannya.

Jadi, jika kamu adalah seorang introvert, jangan ragu untuk mengembangkan potensi kepemimpinan kamu!

Bagi kalian yang tertarik untuk belajar kemampuan kepemimpinan yang baik, AIESEC membuka kesempatan bagi semua pemuda Indonesia untuk belajar bersama melalui program AIESEC Future Leaders.

Klik tombol di bawah ini untuk informasi lebih lanjut:

Programs | AIESEC Future Leaders

AIESEC percaya bahwa melalui program ini, setiap individu dapat membuat dunia lebih baik melalui potensi kepemimpinan yang memberdayakan anak muda lainnya.

Yuk, mulai langkahmu bareng AIESEC dan jadi bagian dari perubahan dunia!

(vlr/wlm)


Ingin tahu informasi program dan event menarik lainnya dari AIESEC? Cek lebih lanjut tentang organisasi kepemimpinan internasional AIESEC di Indonesia melalui akun Instagram kami @aiesecindonesia.