Malang, 10 April 2025 — Makan seringkali dianggap hanya untuk mengisi perut, padahal makan juga merupakan bagian dari budaya yang diwariskan turun-temurun. Setiap negara memiliki aturan dan kebiasaan makan yang menjadi ciri khas masyarakatnya. Beberapa kebiasaan mungkin terasa biasa dan familiar, tetapi ada juga budaya makan yang terdengar asing dan sangat berbeda dengan budaya makan Indonesia. Nah, sebelum kita mengunjungi negara lain, penting untuk memahami kebiasaan makan di negara tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya setempat. Yuk, kita simak lebih lanjut!
Jepang: Sendawa dan Menyeruput Itu Wajar
Sumber: Freepik.com
Di banyak negara, sendawa setelah makan dianggap tidak sopan. Namun, jika kamu makan ramen dan mengeluarkan suara menyeruput atau sendawa di Jepang, kamu nggak bakal dianggap tidak sopan. Justru itu dianggap sebagai tanda menikmati sebuah hindangan. Jadi, jangan heran kalau mendengarkan suara makan yang besar saat di restoran Jepang!
China: Jangan Membalikkan Ikan
Di China, membalik ikan setelah memakan satu sisinya dianggap membawa nasib buruk, terutama di daerah pesisir. Tradisi ini berakar dari kepercayaan bahwa “membalik ikan = membalik kapal”, yang bisa diartikan sebagai pertanda buruk bagi para nelayan. Jadi, lebih baik ambil dagingnya tanpa membalik tubuh ikannya, ya!
India & Timur Tengah: Makan Harus Pakai Tangan Kanan
Sama seperti di Indonesia, di India dan sebagian besar negara Timur Tengah, tangan kanan adalah satu-satunya tangan yang digunakan untuk makan. Sebab, tangan kiri dianggap ‘tidak bersih’ karena digunakan untuk keperluan lainnya. Kalau berkunjung ke sana, pastikan untuk selalu makan menggunakan tangan kanan di negara-negara tersebut ya. Hitung-hitung sebagai bentuk penghormatan kamu terhadap budaya mereka.
Mesir: Jangan Tambah Garam
Sumber: Freepik.com
Menambahkan garam ke makanan yang sudah disajikan bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap keterampilan memasak sang tuan rumah. Hal ini berlaku di Mesir, bahwa seakan-akan menunjukkan masakan mereka kurang sedap. Kalau kamu diundang makan di rumah orang Mesir, nikmati saja makanan seperti apa adanya. No salt, no offense!
Korea: Tunggu Orang Tua Mulai Dulu
Orang Korea sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan, termasuk saat makan. Saat makan bersama orang yang lebih tua, kita harus menunggu mereka untuk mulai makan terlebih dahulu. Di sana, hal ini ditandai sebagai bentuk penghormatan dan sopan santun yang dijunjung tinggi. Jangan sampai mendahului, ya!
Thailand: Jangan Makan Langsung Pakai Garpu
Di Thailand, sendok adalah alat utama saat makan, sedangkan garpu memiliki fungsi yang berbeda. Garpu hanya digunakan untuk membantu menaruh makanan ke sendok, bukan langsung ke mulut. Makan langsung dengan garpu dianggap kurang sopan. Berarti next-nya kalau liburan ke Thailand, biarkan garpu jadi pendukung sendok ya, guys!
Ethiopia: Jangan Makan Sendirian?
Sumber: Freepik.com
Di Ethiopia, budaya makan sangat berpusat pada kebersamaan. Makan bareng dari satu piring besar dan saling menyuapi adalah tanda persahabatan. Namun, bila kamu kedapatan makan sendiri, orang Ethiopia akan menganggap kamu aneh dan kurang menghargai hubungan sosial.
Jepang (lagi!): Jangan Tancapkan Sumpit ke Nasi
Di Jepang, menancapkan sumpit tegak lurus di atas mangkuk nasi disebut “tsukitate-bashi”, dan ini dianggap sangat tidak sopan. Cara ini menyerupai praktik yang dilakukan dalam ritual pemakaman Buddha di Jepang. Saat seseorang meninggal, ada tradisi di mana semangkuk nasi diletakkan di altar dengan dua sumpit berdiri tegak di tengahnya sebagai persembahan bagi roh yang telah pergi.
Sumber: Freepik.com
Jadi, kalau sedang makan di Jepang, jangan pernah menancapkan sumpit di atas nasi ya. Sebagai gantinya, kamu bisa meletakkan sumpit di atas tatakan sumpit (hashioki) atau sejajarkan di atas mangkuk dengan posisi yang rapi. Ini menunjukkan kesopanan dan menghormati budaya setempat.
Nah, dari semua budaya makan ini, kebiasaan mana yang paling mengejutkan? Mempelajari kebiasaan makan suatu negara secara tidak langsung berarti menunjukkan rasa hormat ke budaya lokal negara tersebut. Siapa tahu, dengan mengerti aturan makan yang benar, kita bisa mendapatkan pengalaman kuliner yang lebih seru dan tidak canggung. Setiap negara punya cara unik dalam menikmati makanan dan itu menjadi bagian penting dari budaya mereka.
Kalau kamu tertarik untuk mendapatkan pengalaman hidup di luar negeri sambil mengembangkan diri, Global Volunteer dari AIESEC in UB bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu!
Klik aja tombol di bawah ini untuk cari tahu informasi lebih lanjut.
Di sini, kamu berkesempatan untuk bisa terbang ke negara pilihan kamu, bertemu dengan warga lokal, mengembangkan keterampilan baru, serta berkontribusi dalam proyek sosial yang berdampak bagi masyarakat setempat. Ingat guys, jangan lupa cari tahu kebiasaan makan dan kegiatan lainnya di sana dulu, ya!
(grc/wlm)
Ingin tahu informasi program dan event menarik lainnya dari AIESEC? Cek lebih lanjut tentang organisasi kepemimpinan internasional AIESEC di Indonesia melalui akun Instagram kami @aiesecindonesia.