Jakarta, 22 Juli 2025 — Halo, Gen Z! Di tengah gempuran promo, diskon besar-besaran, dan tren gaya hidup yang terus berubah, enggak heran kalau banyak anak muda merasa uangnya cepat banget “menghilang”. Padahal baru seminggu uang saku atau gaji cair, tapi saldo sudah sekarat. Terdengar familiar enggak?

Kalau kamu sering mengalami hal ini, mungkin sekarang saat yang tepat untuk mengenal konsep smart spending. Ini adalah cara mengatur keuangan atau belanja yang enggak cuma bikin kamu senang sekarang, tapi juga membantu kamu menabung dan menjamin finansial di masa depan. Penasaran bagaimana smart spending bisa mengubah kebiasaan belanjamu dan mengamankan masa depan? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!


Apa Sih Smart Spending Itu?

Smart spending adalah pola pikir dan kebiasaan dalam mengatur pengeluaran agar sesuai dengan prioritas dan tujuan jangka panjangmu. Bukan berarti kamu harus pelit atau enggak boleh menikmati hidup. Bukan juga tentang menyalahkan diri sendiri setiap kali beli kopi susu kesukaan. Justru sebaliknya, smart spending mengajarkan kita untuk lebih bijak lagi saat berbelanja, supaya setiap uang yang dikeluarkan memang benar-benar worth it dan sesuai dengan prioritas hidupmu.

Faktanya, cara kamu mengatur uang hari ini, bisa menjadi penentu bagaimana hidupmu beberapa tahun ke depan. Selain itu, kalau bisa hidup enjoy dan aman secara finansial di waktu yang sama, kenapa enggak?

Kelola Uangmu dengan Metode 50-30-20

Kalau kamu masih belum tahu harus memulai dari mana, kamu bisa menggunakan metode budgeting 50-30-20. Metode ini merupakan salah satu trik budgeting yang simpel serta efektif untuk membantu kamu mengatur pengeluaran per bulannya. Begini rinciannya:

50-30-20 Budgeting Rule (Sumber: The Balance Money)

50-30-20 Budgeting Rule (Sumber: The Balance Money)

  • 50% untuk Kebutuhan Utama (Needs): Setengah dari total uangmu digunakan untuk hal-hal yang benar-benar kamu butuhkan agar bisa hidup sehari-hari. Misalnya, bayar kos, makan sehari-hari, transportasi, atau tagihan. Sederhananya, tanpa kebutuhan ini, kamu enggak bisa menjalani hari.
  • 30% untuk Keinginan Pribadi (Wants): Bagian ini dialokasikan untuk hal-hal yang kamu inginkan, tapi tetap bukan prioritas utama. Contohnya, nongkrong, nonton bioskop, jajan makanan kekinian, atau belanja barang-barang yang lucu.
  • 20% untuk Menabung dan Investasi (Savings & Investments): Nah, ini bagian yang sering terlupakan, padahal penting banget buat kamu yang pengen hidup tenang dan siap menghadapi hal tak terduga di masa depan. Bagian ini akan menjadi bekal masa depanmu, jadi sebaiknya disisihkan terlebih dahulu. Ini bisa digunakan untuk tabungan rutin, dana darurat, investasi jangka panjang, bahkan dana pensiunmu nanti.

Langkah Awal Menuju Kebebasan Finansial

Salah satu tantangan terbesar anak muda dalam mengatur uang adalah pengaruh tren dan lingkungan sosial. Semua serba cepat, serba ingin ikut, serba ingin terlihat update. Tapi perlu diingat bahwa enggak semua hal harus kamu ikuti.

Dengan membiasakan smart spending, kamu jadi lebih mengetahui mana yang benar-benar kebutuhan (needs) dan mana yang hanya keinginan (wants). Kamu bisa tetap menikmati hidup, tapi tetap punya rencana dan bentuk kemandirian ini enggak kalah penting dari pencapaian akademik atau karir.

Kamu boleh kok nikmatin hasil kerja kerasmu. Nongkrong bareng teman? Boleh. Belanja barang incaran tiap bulan? Enggak dilarang. Tapi, jangan lupa juga sisihkan buat tabungan, investasi, atau hal-hal penting lainnya yang bantu kamu lebih siap menghadapi masa depan. Karena hidup bukan cuma soal hari ini, tapi juga soal bagaimana kamu bisa tetap tenang dan merdeka secara finansial ke depannya.

Jadi, belanjalah dengan bijak ya, guys!

(hau/wlm)


Ingin tahu informasi program dan event menarik lainnya dari AIESEC? Cek lebih lanjut tentang organisasi kepemimpinan internasional AIESEC di Indonesia melalui akun Instagram kami @aiesecindonesia.