Malang, 8 Maret 2025 — AIESEC in UB (Universitas Brawijaya) baru saja mengadakan Alumni Gathering penuh nostalgia bersama dua sosok inspiratif, yang salah satunya merupakan sang pendiri AIESEC cabang Malang tersebut. Mereka berbagi cerita perjalanan panjang yang membentuk AIESEC in UB dan bagaimana pengalaman tersebut membuka banyak peluang di dunia profesional hingga menjadi konsultan di The World Bank. Lantas, seperti apa kisah perjalanan mereka? Yuk sama-sama cari tahu!
Dari Nol hingga Berkembang
Dalam acara yang penuh kehangatan ini, para peserta yang merupakan anggota organisasi saat ini, diajak untuk mengenal lebih dekat sejarah berdirinya AIESEC in UB langsung dari pendirinya. Founding father AIESEC in UB Bapak Bido Budiman bersama dengan Bapak Ardanta Syahreza (Dacil) hadir dalam kebersamaan agenda ini. Keduanya membagikan pengalaman tentang perjalanan panjang yang membentuk AIESEC in UB, mulai dari awal hingga menjadi organisasi yang aktif dan terus berkembang seperti sekarang.
Pak Bido membagikan ceritanya tentang bagaimana perjuangan membangun AIESEC in UB dari nol, menghadapi berbagai berbagai tantangan, merintis jaringan, hingga akhirnya menjadi Local Committee yang aktif dan terus bertumbuh. Kini, AIESEC in UB dikenal sebagai wadah bagi anak muda untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Setiap langkah kecil yang kita ambil dengan konsistensi bisa menciptakan dampak besar di masa depan,” ungkap Pak Bido.
Dokumentasi Sharing Session bersama Bapak Bido Budiman (Sumber: Data Internal AIESEC)
Membuka Peluang Karir Profesional
Tidak hanya berbagi perjalanan membangun AIESEC in UB, Pak Bido dan Pak Dacil juga memberikan banyak wawasan tentang pengalaman berorganisasi dapat menjadi bekal berharga di dunia kerja. Mereka menekankan pentingnya berani mengambil peluang dan mempelajari setiap proses yang mendukung pengembangan soft skills maupun hard skills.
Pak Bido dan Pak Dacil memberikan arahan tentang bagaimana anak muda dapat menemukan dan meraih tujuan mereka, serta menjadikan AIESEC sebagai ruang untuk mencapai tujuan tersebut. Ternyata, langkah awal perjalanan karir mereka dimulai dari AIESEC in UB.
Dokumentasi Alumni Gathering oleh AIESEC in UB bersama Pak Dacil (Bawah Kiri) dan Pak Bido (Bawah Kanan) (Sumber: Data Internal AIESEC)
“Ketika kita berani melangkah, kita membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Jangan takut mencoba hal baru, karena dari situlah kita belajar,” kata Pak Dacil.
Hal ini membuktikan bahwa keterampilan yang diasah selama aktif di AIESEC — seperti komunikasi, kepemimpinan, dan problem-solving — sangat relevan dalam dunia profesional. Mereka juga berbagi bagaimana pentingnya mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, menentukan prioritas dalam hidup, proses menemukan tujuan dan memahami langkah yang harus diambil untuk mencapainya.
Dengan nilai-nilai kepemimpinan yang kuat, para alumni AIESEC in UB kini tersebar di berbagai bidang, termasuk organisasi internasional seperti The World Bank.
Pesan untuk Generasi Penerus
Diskusi yang terjadi dalam acara ini tidak hanya satu arah, tetapi dipenuhi dengan interaksi hangat antara pembicara dan peserta. Semangat serta rasa ingin tahu yang luar biasa dari para member AIESEC in UB membuat suasana menjadi lebih hidup. Bahkan, Pak Bido dan Pak Dacil merasakan nostalgia seolah kembali ke masa muda mereka ketika melihat energi positif yang terpancar dari generasi penerus organisasi ini.
Nilai-nilai kepemimpinan, pemberdayaan pemuda, dan aura positif yang menjadi karakteristik AIESECer terasa diwariskan dari generasi ke generasi. Perjalanan panjang yang dimulai dari satu langkah kecil membuktikan bahwa semangat dan konsistensi dapat memberikan dampak besar yang tidak hanya berhenti pada satu generasi, melainkan terus mengalir ke generasi berikutnya.
Setiap perjalanan yang dimulai di AIESEC membawa pengalaman yang tak terlupakan dan membentuk mentalitas growth mindset. Nilai-nilai yang didapat selama perjalanan ini menjadi bekal penting untuk terus berkontribusi pada masyarakat, bahkan setelah masa aktif di AIESEC berakhir. Warisan yang dititipkan tidak hanya tentang pencapaian diri sendiri, tetapi juga tentang membantu orang lain menemukan potensi yang ada dan menciptakan dampak yang lebih luas.
Semua perjalanan besar dimulai dari langkah kecil.
Pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah kamu berani melangkah untuk membuka pintu perubahan?”
(grc/wlm)
Ingin tahu informasi program dan event menarik lainnya dari AIESEC? Cek lebih lanjut tentang organisasi kepemimpinan internasional AIESEC di Indonesia melalui akun Instagram kami @aiesecindonesia.