Medan, 11 Juni 2025 — Hoy AIESEC! Wassup! AIESEC in USU sukses menyelenggarakan Impact Circle 9.0 bertemakan “Volunteers of Hope: Contributing to the Well-being of Others” pada tanggal 24–25 Mei 2025. Mengusung semangat kolaborasi dan kontribusi nyata, edisi kesembilan ini hadir berbeda dari sebelumnya, dengan dua hari kegiatan yang melibatkan aksi langsung mengajar anak-anak panti asuhan. Acara ini bertujuan menjadi wadah bagi pemuda di Medan untuk terlibat aktif dalam kegiatan kerelawanan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan). Yuk lihat cerita serunya!
Hari Pertama: Capacity Building dan Persiapan Mengajar
Pemaparan materi SDGs (Sumber: Data Internal AIESEC)
Kegiatan hari pertama, yang bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara, berfokus pada capacity building. Para peserta dibekali dengan pengetahuan dan semangat untuk menjadi relawan yang berdampak.
Acara dibuka dengan sesi inspiratif bersama Presley Panca Yahya Simangunsong, seorang aktivis muda dan pendiri Gerak Rempah Pemuda. Dalam sesi bertajuk “Teaching with Heart: A Volunteer’s Journey in Children Education”, ia berbagi pengalaman berharga dalam mengajar anak-anak dari berbagai latar belakang serta tips menjadi sukarelawan yang berdedikasi. Sesi ini disambut antusias oleh 135 peserta yang hadir, terlihat dari interaksi aktif dalam sesi tanya jawab.
Salah satu HomeGroup melakukan diskusi bersama (Sumber: Data Internal AIESEC)
Setelah sesi inspiratif, para peserta dibagi ke dalam beberapa HomeGroup, kelompok kecil yang nantinya akan menjadi tim pengajar di hari kedua. Setiap HomeGroup didampingi oleh mentor dari AIESEC in USU yang berperan sebagai fasilitator dan pendamping diskusi.
Suasana kebersamaan anggota di salah satu HomeGroup (Sumber: Data Internal AIESEC)
Kegiatan HomeGroup meliputi:
- Sesi networking dan team building untuk membangun kekompakan tim.
- Pembuatan bahan ajar berupa presentasi PowerPoint yang kreatif dan menarik untuk disampaikan ke anak-anak panti.
- Pembuatan hadiah sebagai bentuk apresiasi dan kasih sayang untuk anak-anak.
Atmosfer kolaboratif dan semangat berbagi terasa kuat sepanjang sesi, menciptakan momen persiapan yang bermakna.
Hari Kedua: Aksi Nyata di Panti Asuhan
Salah seorang anak panti memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan (Sumber: Data Internal AIESEC)
Puncak dari rangkaian kegiatan berlangsung di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi pada hari kedua. Anak-anak panti dibagi ke dalam beberapa HomeGroup sesuai struktur hari pertama, lalu sesi belajar pun dimulai.
Setiap kelompok peserta menyampaikan materi yang telah dipersiapkan, menggunakan berbagai metode kreatif seperti permainan edukatif, bernyanyi, menonton video pembelajaran, dan diskusi ringan yang interaktif. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kemampuan mengajar peserta, tetapi juga memperlihatkan antusiasme dan keterbukaan anak-anak panti dalam menerima pengetahuan baru.
Para relawan saling mengajar bersama untuk anak-anak panti (Sumber: Data Internal AIESEC)
Setelah sesi belajar, suasana semakin meriah dengan kegiatan menghias roti bersama, hasil kolaborasi dengan Sari Roti. Anak-anak panti diajak menghias roti sekreatif mungkin bersama HomeGroup masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga kompetitif, dengan pengumuman juara 1 hingga 3.
Sebagai penutup, setiap HomeGroup memberikan hadiah spesial yang telah mereka siapkan kepada anak-anak panti. Momen ini penuh kehangatan, diiringi senyum bahagia dari anak-anak dan kepuasan dalam hati para peserta, karena mereka tahu, mereka telah memberi dampak nyata hari itu.
Suara dari Para Relawan: Menjalin Harapan Tak Terbatas
Pengalaman berkesan ini turut dirasakan oleh para peserta:
“Senang sekali bisa ikut Impact Circle 9.0 dari AIESEC in USU kemarin. Ini pengalaman volunteer pertamaku dan alhamdulillah semuanya lancar dan seru banget! Aku jadi dapat insight baru tentang bagaimana acara volunteer itu berjalan, dan akhirnya bisa merasakan langsung. Terima kasih AIESEC yang sudah membuka kesempatan ini!”
“Bagian yang paling aku suka itu saat sesi mengajar bareng anak-anak panti dan saat menghias roti bersama. Apalagi pas tahu kami jadi HomeGroup terbaik ke-3 di sesi hias roti itu, senang sekali, dapat hadiah juga, hehe. Yang bikin pengalaman ini makin berkesan, anak-anak panti di HomeGroup-ku usianya beda-beda banget, ada yang 6 tahun, 13 tahun, dan 20 tahun. Jadi cukup menantang untuk menyesuaikan cara menyampaikan materi ke mereka, tapi justru dari situ aku merasa belajar banyak dan jadi makin menghargai prosesnya.”
Bukan Sekadar Diskusi, Tapi Aksi Nyata
Impact Circle 9.0 menjadi bukti nyata bahwa semangat kerelawanan dapat membuka banyak pintu harapan. Dengan kontribusi nyata, para peserta tidak hanya belajar, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai volunteerisme secara langsung di tengah masyarakat.
“Semoga dengan adanya Impact Circle 9.0 ini, menjadi ladang bagi pemuda untuk terus memberi dampak positif pada dunia,” ujar tim penyelenggara.
Dokumentasi Impact Circle 9.0 AIESEC in USU bersama para relawan dan anak-anak panti (Sumber: Data Internal AIESEC)
AIESEC in USU berharap Impact Circle edisi mendatang dapat membawa dampak yang lebih luas, tidak hanya melalui sesi berbagi pengetahuan, tetapi juga lewat tindakan nyata yang menginspirasi lebih banyak pemuda untuk bergerak dan membawa perubahan.
(fsy/wlm)
Ingin tahu informasi program dan event menarik lainnya dari AIESEC? Cek lebih lanjut tentang organisasi kepemimpinan internasional AIESEC di Indonesia melalui akun Instagram kami @aiesecindonesia.