Surabaya, 16 Agustus 2025 – AIESEC in Surabaya kembali menghadirkan salah satu festival kebudayaan internasional terbesar di Surabaya dengan menghadirkan 5 negara sekaligus melalui Global Village X Aktif Mencari Tahu 2025 pada Sabtu (16/08/2025) di Dafam Hotel Pacific Caesar, Surabaya.
Kenalan Sama Global Village, Yuk!
Global Village adalah festival budaya internasional yang diselenggarakan oleh AIESEC dengan menghadirkan beberapa pemuda yang berasal dari negara berbeda. Acara ini menjadi ruang untuk mengenal, memahami, dan merayakan keberagaman melalui interaksi lintas budaya di satu ruang, menumbuhkan semangat toleransi bagi seluruh anak muda yang hadir. Tahun ini, AIESEC in Surabaya mengangkat tema “A Pixelated Journey, Cultures in Every Block” yang terinspirasi dari game Tetris, dengan harapan setiap unsur budaya yang hadir dapat bersatu dalam keberagaman.
Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 300 delegates ini dibuka dengan parade cultural parade dari para exchange participants (EP) yang berasal dari Azerbaijan, Kanada, Pakistan, Malaysia, dan Sri Lanka. Dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Kemas Athariq selaku Ketua Pelaksana, Ditha Mega selaku Local Head of Engagement with AIESEC-Brand Activation AIESEC in Surabaya, dan Muhammad Aqil selaku Local Head President AIESEC in Surabaya. Acara ini juga dihadiri oleh Founder & Chief Director Good News From Indonesia, Akhyari Hananto, selaku Pengawas AIESEC in Surabaya dan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos.
Dipandu oleh tim Public Relations AIESEC in Surabaya, Andrea Christy dan Celine Sinata selaku MC, acara Global Village X Aktif Mencari Tahu menghadirkan penampilan seni yang memukau. Opening performance dibuka dengan Tari Sparkling Surabaya oleh E&D Art, sebuah tarian kreasi yang merepresentasikan identitas Kota Surabaya. Gerakannya yang enerjik dan gemerlap menjadikan tari ini kerap digunakan untuk menyambut tamu internasional di Surabaya, sekaligus memperkenalkan pesona budaya lokal.
Special Performance dari Srilanka dan Surabaya!

Oshini saat menampilkan tari kreasi dari Srilanka.
Salah satu EP asal Sri Lanka, Oshini, turut membawakan tarian kreasi yang unik karena memadukan tiga budaya dari tiga daerah berbeda di Sri Lanka. Kontras antara dua penampilan ini memberikan warna tersendiri: Tari Sparkling Surabaya yang penuh energi dan semarak, serta tarian Oshini yang lembut dan elegan. Antusiasme delegates terlihat jelas sepanjang pertunjukan. Dua penampilan yang berbeda karakter ini berhasil menggambarkan esensi Global Village, sebuah pertemuan budaya yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga memperkaya wawasan dan mempererat semangat keberagaman.
Talk Show Bersama Dua Narasumber Inspiratif
Tak hanya menghadirkan pertunjukan kebudayaan, Global Village X Aktif Mencari Tahu juga mempersembahkan dua sesi talk show inspiratif bersama Drs. Ec. Ahmad Cholis Hamzah, MSc., pakar Indonesia’s Cultural Heritage sekaligus Ketua Komite Audit Universitas Airlangga, serta Fajrin Dina, alumni program Global Volunteer AIESEC.
Dalam talk show bertajuk “Indonesia Is a Home”, Drs. Ec. Ahmad Cholis Hamzah, MSc. berbagi kisah perjalanan hidupnya yang telah membawanya menjelajah hampir ke seluruh penjuru dunia. Dari setiap negara yang ia singgahi, ia belajar dan mengamati banyak hal, baik yang menjadi kekuatan maupun kelemahan. Namun, di balik semua pengalaman berharga itu, ada satu hal yang tak pernah hilang: kerinduan untuk kembali pulang ke Indonesia. Dengan penuh rasa cinta pada tanah air, beliau memilih kembali dan membawa segala hal baik yang ditemuinya di luar negeri untuk dibagikan serta dikembangkan di Indonesia. Bagi beliau, pulang bukan sekadar kembali, tetapi juga sebuah panggilan hati untuk berkontribusi, memberi, dan menebar manfaat bagi bangsa.
Sementara itu, Fajrin Dina, alumni program Global Volunteer AIESEC yang kini berkarir di salah satu perusahaan internasional, berbagi kisahnya saat mengikuti proyek “World Without Borders” di Ukraina. Meski menghadapi tantangan perbedaan budaya dan keterbatasan bahasa, Dina tetap bersemangat untuk berkontribusi bagi masyarakat setempat. Dengan berbagai cara kreatif, ia membangun komunikasi, menumbuhkan empati, dan menunjukkan bahwa semangat memberi tidak mengenal batas bahasa maupun budaya.
It’s Time for Booth Time!

Bernice dari Malaysia yang sedang menjelaskan budaya asal negaranya.
Para delegates juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para Exchange Participants (EP) dalam sesi Booth Time, sebuah sesi yang dirancang agar delegates dapat merasakan pengalaman lintas budaya secara lebih dekat. Dibagi dalam beberapa kelompok kecil, delegates berkeliling mengunjungi booth yang menampilkan identitas, cerita, serta keunikan budaya dari negara asal masing-masing EP. Suasana penuh antusiasme terlihat ketika delegates tidak hanya berdiskusi mengenai perbedaan budaya, tetapi juga bertukar pandangan tentang bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperkaya pengalaman, delegates juga diajak mengerjakan study case yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga interaksi ini tidak hanya menjadi ajang mengenal budaya, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan kesadaran global akan isu-isu penting yang dihadapi dunia saat ini.

Joanie (Canada), Oshini (Srilanka), Bernice (Malaysia), Nihat (Azerbaijan), dan Zehra (Pakistan) saat menerima penghargaan dari AIESEC in Surabaya
Acara pun diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada para delegates dan EP sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka. Momen kebersamaan ini kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama, mengabadikan interaksi lintas budaya yang penuh makna dan menjadi penutup manis bagi rangkaian Global Village X Aktif Mencari Tahu 2025.
Global Village X Aktif Mencari Tahu 2025 bukan hanya menjadi panggung pertemuan budaya, melainkan juga wadah untuk membangun jembatan antarbangsa, mempererat solidaritas, dan menumbuhkan kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan. Melalui interaksi, pertukaran gagasan, hingga kolaborasi dalam setiap rangkaian acara, para delegates diajak untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian aktif dalam merayakan keberagaman global. Dengan berakhirnya acara ini, AIESEC in Surabaya berharap semangat toleransi, keterbukaan, dan kolaborasi yang tumbuh dari Global Village dapat terus terjaga dan berkembang, baik dalam lingkup lokal maupun internasional. Sebab, sebagaimana tema yang diusung, “A Pixelated Journey, Cultures in Every Block,” setiap budaya adalah kepingan penting yang jika disatukan akan membentuk mozaik indah kehidupan bersama. (Andrea Christy)