Makassar, 18 Agustus 2025 – Menelusuri semangat generasi muda melalui warisan budaya yang lahir dari tangan, tekad, dan kerja keras untuk mencapai yang terbaik. Kapal Phinisi, merupakan kapal legendaris Sulawesi Selatan yang digunakan oleh masyarakat Suku Bugis dalam mengarungi lautan nusantara hingga ke berbagai belahan dunia. Ketahanan Kapal Phinisi tidak hadir begitu saja, proses pembuatannya membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan dedikasi tinggi untuk menghasilkan hasil yang terbaik. 

Waves of Wisdom: Phinisi Campaign Showcase

Waves of Wisdom: Phinisi Campaign Showcase

Menilik lebih dalam, nilai-nilai ini tak hanya hidup dalam budaya lokal, tetapi juga selaras dengan semangat yang dibawa oleh generasi muda masa kini untuk terus berkembang, berani menghadapi tantangan, dan tidak mudah menyerah untuk memperoleh hasil yang terbaik. Nilai ini tercermin dengan nilai AIESEC yaitu Striving for Excellence, dimana setiap hal yang diupayakan dengan sungguh-sungguh, mempersatukan semangat nilai juang untuk mencapai tujuan.

Salah satu program AIESEC in Unhas yang berupaya menanamkan nilai tersebut adalah Culturise yang merupakan salah satu program pada kegiatan Local Project AIESEC In Unhas. Culturise 2.0 merupakan program volunteering hybrid yang diinisiasi oleh AIESEC in Unhas untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan. Sebagai salah satu bentuk implementasi program, peserta Culturise 2.0 diberikan pengalaman untuk merasakan langsung pengalaman budaya melalui kegiatan berlayar menggunakan Kapal Phinisi.

Sumber: Data Internal AIESEC

Sumber: Data Internal AIESEC

Dalam Waves of Wisdom: Phinisi Campaign Showcase, peserta diajak untuk merefleksikan kontribusi yang telah mereka lakukan sepanjang Culturise. Hal ini selaras dengan nilai-nilai dari proses pembuatan Kapal Phinisi, di mana setiap tahapan dikerjakan dengan penuh ketelitian, perhitungan, dan keuletan. Seperti para pembuat Phinisi yang berjuang menghasilkan karya terbaik agar kapal mampu berlayar dan memberi manfaat, para peserta pun diajak melihat kembali bagaimana mereka berusaha memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar dan memperkaya pengetahuan tentang budaya mereka sendiri. Sama halnya dengan Phinisi yang dibuat dengan penuh pertimbangan dan presisi, setiap langkah kecil peserta merupakan bagian dari proses besar yang bermakna dan penuh dedikasi.

Wakil Walikota Makassar Ibu Aliyah Mustika Ilham, turut menghadiri Agenda Culturise 2.0

Wakil Walikota Makassar Ibu Aliyah Mustika Ilham, turut menghadiri Agenda Culturise 2.0

Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Makassar, Ibu Aliyah Mustika Ilham, yang memberikan apresiasi terhadap Culturise sebagai inisiatif kepemudaan yang mengangkat tema budaya untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan kearifan lokal. Kehadiran beliau menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap upaya anak muda dalam menghidupkan kembali nilai budaya melalui kegiatan yang kreatif dan edukatif.

Dukungan ini sekaligus menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan seperti AIESEC memiliki peran penting dalam menciptakan ruang belajar yang relevan dan berdampak bagi anak muda. Melalui kolaborasi semacam ini, pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga gerakan kolektif yang mampu menghadirkan perubahan berkelanjutan bagi masyarakat.