AIESEC merupakan sebuah Organisasi Kepemudaan yang memiliki fokus pada peningkatan kemampuan dalam kepemimpinan pemuda dengan menyediakan sebuah sarana yang dapat dimanfaatkan untuk berkembang. Salah satu bagian AIESEC in Indonesia adalah AIESEC In UPN “Veteran” Yogyakarta yang saat ini telah melaksanakan sebuah program acara hybrid volunteer yang mendukung pergerakan SDGs Sebagai upaya dalam mensukseskan tujuan bersama yang telah dibentuk oleh PBB. Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta merupakan sebuah acara volunteer yang dilaksanakan secara hybrid dan mendukung serta turut mensukseskan pergerakan dan tujuan SDGs No 11 “menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan” Event ini akan diselenggarakan pada Tanggal 1 Juli 2023 pukul 19.00 – 21.00 menggunakan platform Zoom untuk 2 minggu pertama lalu offline Activities untuk 2 minggu kedua. 

Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta dibentuk atas dasar kesadaran kami untuk mendukung kebijakan PBB dalam upaya mensejahterakan masyarakat berskala Global dengan menerapkan Prinsip SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan yang berkelanjutan dimana kami akan mengoptimalisasikan penggunaan Acara Hybrid volunteer untuk mendukung penuh Pergerakan SDGs ini, SDGs no 11 kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan merupakan sebuah tujuan untuk menjadikan Kondisi Lingkungan yang aman dan nyaman sebagai tempat tinggal, dimana kami berfokus pada cagar budaya sebagai bagian dari lingkungan tempat tinggal yang menjadikan Ciri khas unik tersendiri yang tentunya wajib dilestarikan agar tidak tergerus oleh pesatnya era Globalisasi. 

Kami berkolaborasi dengan destinasi wisata budaya yang ada di Yogyakarta khususnya Desa Ginggang dan Desa Krebet dimana merupakan tempat pengrajin Jamu dan Batik terkenal yang terletak di daerah Jl. Masjid No.32, RT.034/RW.09, Kauman, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55111, sebagai salah satu upaya dalam melestarikan kebudayaan Lokal Jogja khususnya Jamu dan Batik. 

Seluruh peserta akan melakukan kegiatan pembelajaran mengenai Jamu mulai dari sejarah terbentuknya Jamu, Bagaimana Jamu bisa terbentuk, bahan bahan apa saja yang digunakan dalam membuat Jamu, manfaat meminum Jamu dan peluang usaha dari sektor minuman tradisional yaitu “Jamu” Sebagai salah satu cagar kebudayaan yang ada di Yogyakarta, bukan hanya itu, seluruh peserta Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta juga mendapatkan fasilitas dan kesempatan untuk turut langsung membuat kreasi Jamu dan batik mereka dengan dipandu langsung oleh ahli pembuat dari masing masing tempat pengrajin yaitu desa Krebet dan Desa Ginggang.

 Dalam mengisi Sesi Online Activities di 2 pekan pertama Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta juga turut menghadirkan Speakers dan moderator yang sangat spektakuler untuk memberikan Insight dan Impact bagi seluruh Delegates yang turut mengikuti kegiatan Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta dan tentunya mereka juga sangat ahli di bidangnya seperti Muhammad Shadam Manager Public Relations Paguyuban Dimas Ajeng Yogyakarta, Cahyadi Ayepan Digital Marketing Office Opotify, Angkasa sebagai Content Creator Tiktok

Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta mengusung tema Kebudayaan Lokal Jogja sebagai upaya dalam mendukung pelestarian cagar budaya sebagai bagian dari Identitas Bangsa Indonesia yang juga menjadi Ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan dan keberagaman Budaya, maka dari itu kami mengharapkan dengan dijalankan sebuah event Local Project 7.0 : Heartbeat of Yogyakarta kami mengharapkan agar seluruh peserta khususnya masyarakat Yogyakarta dapat membangkitkan kesadarannya untuk selalu mencintai dan turut mewarisi kekayaan Yogyakarta khususnya Jamu dan Batik sebagai identitas yang menjadi ciri khas dari kebudayaan Yogyakarta.